sawah dan bulan
(buat Adnan Zaki Bunyamin)
kepingin benar aku
memijak selut di sawah
mana padi kian subur
daunnya bermain angin
gemulai melambai jiwa
anak melayu
meniti zaman
revolusi bangsa.
kukenal beras dari padi
makanan prima kami
berwap wangi harum nasi
harum nikmat dicecah
seketul garam nipah
disapu sepecah
minyak engkabang
luhur meluncur
indah mimpi merdeka
menggempur batas
rezeki, politik dan
ekonomi.
turun-temurun
kami nikmati hasil sawah
padi menguning
daerah nenda
kusemadi namanya
di kalbu rinduku
ironinya
semakin muncak nostalgia
kerbau lenyap digagah traktor
relung hilang diluas hektar
realiti sebuah sawah
sirna di mata hati.
di sana sepupuku
melukis sejarah
warisan nenda pertiwi
menjejak kaki
di bulan.
*glossary
2 comments:
di sana ada bau tanah
rupa angin dan decit margatwa
tanah wangi tanah tumpah darah
angin berumpun-rumpun mengibas rambut
marga dan eriang melagu damai
sayang dil,
semua sudah basi dalam sejarah
dikekah tamadun.namun ia prasasti
di lantai sanubari.
bajir di tempat saya, sdr. hujan tengkujuh turun tanpa henti hampir seminggu sudah. entah kenapa saya terpilu akan fenomena alam ini.harapan demi harapan hilang bentuk, lemas dlm gelora minda dan alam sekeliling saya. sawah nenda! apakah ia tenggelam dan kini musnah di banjir!? kata rakan-rakan; abdillah itu cuma bisa berangan dan berilusi tentang sawah tapi sumur hidup tidak pernah menjejak kaki kotanya ke daerah itu. mereka itu betul. dan itulah kerinduan sekali gus penderitaan di jiwa saya.wassallam.
Post a Comment