Abdillah SM
bandaraya pelabuhan
1 april 2010
ultimatum ii
sekali terucap
stanza cinta
tidak akan
terubah
pada keadaan
sekitar ruang waktu
walau kelukaan pernah
mengalir ungu darah pilu
dari kepedihan rajuk pujuk
mainan emosi persis dramatik
rangup mesra sedap nyaman
mengunyah ubi kerepek
bersalut gula
kekasih,
cinta kita
bukan itu semua
ingatan tidak bisa
dipadam sekalipun
telah berkali kucuba
menawar senyum balas
kerlingan pinggir jalan
meneka sebuah
penyelesaian
baru
kekasih
isyarat padaku
tika paling magis
selesai ingin malumu
apakah momen mentari
gerhana penuh atau
purnama tersumbing
di tengah langit
lazuardi malam
kiamat
No comments:
Post a Comment